Minggu, 29 Maret 2009

friendzinesby: konsep

"semakin banyak konsumen,semakin menjamur produsen"
mari kita memulai memahami sedikit makna diatas.


dengan kehadiran banyak band baru di surabaya dengan beragam
genre,jumlah personil,dan celana dalam yg dipakai!!!!




dan melihat poster di jalan2 utama di surabaya semakin
menegaskan bahwa iklan rokok dan partai lebih dikenal
ketimbang ice cream zanggrandi.

ini bukan lelucon kawan,saya coba memberi gambaran
cara untuk menjual dirikita a.k.a band2 indie

karena kualitas band indie di sby cukup memabukkan jiwa
dan jarang dapat expose dari luar kota/daerah dimanapun
sayangnya media di sini sangat terbatas,sangat terbatas
dalam arti SEMUANYA........yo duit,yo waktu,yo males yo ngeliput,kerjo boi?
sedang band2 muda yg eksentrik mulai bermunculan
dimana2.

lalu apakah surabaya dapat harum namanya di luar kandang?(koyok parfum)



fuck lah dengan pertanyaan/pernyataan diatas,pokoke blog iki
mencoba mereview band2 local suroboyo,report acara indie,
dan klo bisa untuk rujuk'an anak2 sby agar bisa merapat
nyusun serangan,gk onok junior-senior,gk onok cela2an genre,
seng penting respect saling menghormati yg muda dg yg tua,gambar iki contoh'e



kurang lebih lah.....

wes ah....binggung kape nulis opo...




-M.Santai-

4 komentar:

  1. kalo "kotanya" emang gk menjual gimana?

    BalasHapus
  2. stuubuh dengan isi tulisannya.......

    bukan kotanya yang gak menjual, dan udah gak tlalu HEEMMMM kalo ngandalin mitos band "surabaya" sbagai faktor pndukung.....

    mulai dari kita sendiri yang struggle buat mengangkat scene surabaya

    BalasHapus
  3. yo percantiklah kotanya terus dijual....
    hahahahahaha....

    BalasHapus
  4. surabaya itu banyak band cult ketimbang band ikut2an.memang gak menjual tapi cult lo kota ini.macam new york lah

    BalasHapus

Tinggal komentar,ciuman,sentuhan dan Paksaan!!!