Grunge is Not Dead
Yah, rasanya haram jika menyebut dekade 90"s tanpa mengulas kultur grunge. Pada masanya, grunge beralih dari sebatas subkultur menjadi pop-kultur. Telah mengubah wajah dunia dan membuat para anak muda tercium seperti “Smells Like Teen Spirit”. Semangat ala anak muda untuk mendobrak segala bentuk frustrasi!
Grunge Is Dead sempat menjadi term popular pada pertengahan tahun 90-an ketika popularitas grunge sudah mulai mencair. Bahkan Kurt Cobain sering terlihat dipotret sedang mengenakan kaus bertuliskan “Grunge Is Dead” sebelum menjelang kematiannya. Tentu saja, dari namanya ini tentu sebuah ironis. Grunge “telah mati” tapi disatu sisi musisi besar grunge yang mengenakannya. Meski di satu sisi musik grunge telah dianggap mati karena digusur trend yang lebih uptodate dari waktu ke waktu seperti melodic-punk, ska, hip-metal,garage rock,post-punk dan new wave revival, hingga emo, namun kultur musik grunge telah mempengaruhi kultur popular sesudahnya. Bahkan saya berani sesumbar bahwa banyak band di dunia ini yang terpengaruh oleh musik grunge.
Berbicara tentang grunge itu sendiri, mungkin sudah ratusan atau bahkan ribuan artikel yang telah mengulas musik grunge. Atau juga mungkin sudah pada banyak yang tahu seperti apa itu kultur grunge. Tapi di sini, kita akan sedikit membuka ruang otak tentang besarnya pengaruh grunge baik dalam bentuk musik, fashion, hingga kultur. Mungkin pula akan membuka sedikit romansa era 90-an. Ayo kenakan flannel kamu, pakai jeans sobek kamu, dan jadikan Nirvana sebagai soundtrack hidupmu dan lupakan Fall Out Boy untuk sementara! Hell yeah… grunge rules!!!
Grunge dan Musik
Ok, sekarang posisikan diri kalian sebagai anak muda era tahun 1990-an. Terutama kota Seattle. Kota yang berada di ujung barat Amerika ini konon adalah kota yang terisolasi dari kultur dan musik popular. Pada tahun 80-an, memang banyak musisi yang enggan menggelar shownya di kota Seattle. Bahkan para musisi mengatakan bahwa kota Seattle masyarakatnya terlalu apatis terhadap musik. Seperti yang dikatakan oleh Jack Endino, produser kenamaan asal Seattle, bahwa cuaca dingin di Seattle membuat orang enggan pergi keluar rumah dan memilih bermalas-malasan di dalam basement sambil membuat musik berisik untuk mengeluarkan rasa frustrasi.
Para anak muda Amerika saat itu (terutama anak muda Seattle) bosan dan frustrasi dengan bombardir musik glamrock era Bon Jovi, Motley Crue, Poison, dan Guns n Roses. Sebelum kemudian Nirvana mencetak hit luar biasa lewat lagu “Smells Like Teen Spirit” yang begitu digemari anak muda seluruh Amerika dan dunia. Bahkan lagu itu menjadi anthem favorit bagi para anak muda frustrasi yang menolak segala kekangan dan menginginkan kebebasan, seperti Generation X yang dipopularkan novelis Douglas Coupland. Musik grunge pun dikenal dari sebatas sebagai musik local (Seattle Sound), mewabah nasional Amerika, hingga kemudian menjangkiti dunia internasional. Belum lagi kesuksesan luar biasa yang diraih album Nevermind yang terjual sekitar 10 juta kopi waktu itu membuat grunge semakin besar dan besar.
Rasanya ucapan ngasal vokalis Green River (sebelum kemudian berubah jadi Mudhoney) Mark Arm yang berkata,“pure grunge, pure shit” untuk mendeskripsikan jenis musik bandnya telah membawa wacana baru tentang genre musik saat itu. Lewat ucapan Mark itulah dikenal istilah “grunge”. Apalagi dipopulerkan kemudian oleh jurnalis rock asal Inggris dari majalah Melody Maker yang menulis tentang scene local Seattle saat itu yang kemudian dikenal dengan istilah Seattle Sound lewat artikelnya, “Seattle, Rock City”.
Musik grunge dipenuhi oleh riff-riff dengan distorsi gitar kotor, sound yang heavy dan low, gebukan drum yang berat, dan lirik seputar alienasi, frustrasi, rasa marah, kekecewaan, satir, ironis, dan perasaan sosial. Pakar musik banyak mengatakanbahwa musik grunge merupakan evolusi darimusik hard core punk, heavy metal, dan indierock. Sejumlah nama band grunge yang begitudikenal dunia pun hadir seperti Nirvana, PearlJam, Alice In Chains, Mad Season, Melvins, Mother Love Bone, Soundgarden, Green River,Tad, Temple Of The Dog, dsb.
Berbicara tentang musik grunge itu sendiri, tentutak bisa dilepaskan dengan keberadaan sebuahindie-label asal Seattle yang merilis musik-musikgrunge bernama Sub Pop Records. Indie-labelyang didirikan oleh Bruce Pavitt dan JonathanPoneman ini dengan berhasil membuatdokumentasi musik grunge hingga dikenal diberbagai negara lewat kompilasi grungemonumental seperti Sub Pop Singles Club danSub Pop 100.
Grunge dan Fashion
Kemeja flannel, jeans sobek, sepatu converselusuh, rambut gondrong acak-acakan, gak mandisebulan adalah persepsi semua orang soalfashion grunge. Fashion grunge pada tahun 90-an yang ingin ditampilkan tentu saja suatu trendfashion “anti fashion” dan “anti kemapanan”.Apalagi sebelumnya, fenomena glam rock telahmembuat semua orang jadi glamour. Namun,“anti-trend” yang dikumandangkan grunge justrutelah menciptakan trend baru. Para pakar fashionmengatakan bahwa fashion grunge terjadi karenarasa frustrasi anak muda Amerika saat itu. Apalagi image yang ditampilkan para musisimacam Kurt Cobain, Kim Thayil, Eddie Vedder,pun tampil acak-acakkan kayak gitu. Kesan“rebel” dan “riot” (selain lewat menghancurkanalat musik) jadi kredit tersendiri yang sedanghype dalam fashion anak muda era 1990-an.
Bahkan saking fenomenalnya fashion grunge, adasebutan khusus buat anak muda yang bergayagrunge seperti di Inggris disebut dengangrungers sedangkan di Amerika disebutgrungies, well kalau di Indonesia sendiri sayatidak tahu dengan sebutan apa apakah disebutgrunge-holic ataukah grunge-rangers? ah…lupakan saja karena itu rekaan saya saja kok.
Trend fashion grunge pun semakin besar seiringekspos media pada kultur grunge. Trend fashiongrunge itu sendiri dikaitkan dengan hippiecounter-culture pada generasi-generasisebelumnya. Seperti yang terjadi pada ulasanmajalah Vanity Fair seputar grunge fashionbahkan ditampilkan di fashion show 7th Avenue New York. Yeah, seiring popularitas di duniamuncullah mana yang grungers dan grungiesatau grunge poseur. Ah… grunge semakinmenyebalkan.
Grunge dan Pop-culture
Fenomena kesuksesan musik grunge telahmeraih hati jutaan anak muda. Band-bandgrunge seperti Nirvana meraih kesuksesankomersil lewat album Nevermind dan Pearl Jam lewat album Ten. Bahkan album Nevermind menduduki chart nomor satu saat itu. Kemudian klip Soundgarden, “Flower” yang disutradaraiMark Miremont ditayangkan MTV 120 Minutesbeberapa kali, kemudian klimaksnya ketika videoklip Nirvana, “Smells Like Teen Spirit”, yang mengguncang dunia musik saat itu,memperkenalkan grunge pada dunia mainstream.Grunge rules!
Memasuki era pertengahan 90-an, kesuksesangrunge mencapai suksesnya. Band-band grungemulai memasuki industri musik komersil setelah dirilis oleh major label. Nirvana gabung denganGeffen, Alice In Chains tanda tangan kontrakdengan Columbia, dan Pearl Jam bekerjasamabareng Epic. Dengan demikian musik grunge punkian popular ke seantero dunia.
Apakah grunge telah merubah danmempengaruhi kultur?
Hmmm… yes… yes absolutely, secara personalkini Kurt Cobain jadi ikon pop-culture samahalnya dengan Marylin Monroe, Elvis, atau TheBeatles, kemudian festival besar macam Lollapalooza menjadikan band grunge sebagaiheadliner pada tahun 1992 dan 1993, terusmunculnya literature dan dokumentasi seputargrunge seperti yang dilakukan oleh Nirvana danSonic Youth dalam film documenter 1991: The Year Punk Broke dan dokumentasi musik grungepada film documenter Hype!, lalu media besarmacam Rolling Stones mengulas abis-abisan band-band grunge, penjualan album grungeindie label Sub Pop hampir menyamai majorlabel, bahkan scene grunge itu sendiri difilmkandengan baik oleh Cameron Crowe lewat filmSingles, di mana terdapat beberapa band grungeikut tampil. Belum lagi, munculnya istilah post-grunge buat band-band baru semacamSilverchair dan Collective Soul yang terpengaruhbesar oleh musik grunge. Bahkan para fansgrunge menyebut bahwa musik grunge itusendiri sudah
“sell-out”. Seperti yang dikatakanoleh vokalis Pearl Jam, Eddie Vedder ketika musik grunge semakin besar, “when commerce isinvolved, everything changes.”
Akhir kata, seperti yang dikatakan oleh produserasal Seattle, Steve Fisk, “there"ll be no shortageof disaffected youth in America over the next 50years, so there"ll be some great rock"n"rollcoming down the line", Yeah, kultur grungememang dirasakan sebagai kultur orisinilterakhir yang dihasilkan. Benar rasanya apa yangdiucapkan oleh para pakar musik bahwa kulturmusik itu berhenti pada era 90-an karenamemasuki era-era setelahnya hanya berupapengulangan atau penyempurnaan dari kulturmusik sebelumnya.
10 Essential Grunge Album
Various Artist- DeepSix (C/Z,1986)
Sebuah kompilasi yang berpengaruh dalam musik grunge. Berisikan band-band awal grungeseperti Soundgarden, TheMelvins, Malfunkshun, The U-Men, Skin Yard, dan Green River.
Sub Pop 100 Compilation (1986)
Ini adalah kompilasi album berbahaya. Kompilasi yang dirilis tahun 1986 ini diisi diantaranya oleh Sonic Youth, Steve Albini, Steve Fisk, dll. Para produser Seattle yang menjadi barometer Seatlle Sound yang kita kenal.
Nirvana- Nevermind (1991)
Album yang meroketkan nama Nirvana dan kultur Grunge mendunia. Kurt Cobain jadiikon pop-culture dan “Smells Like Teen Spirit” jadi anthem generasi anak muda 90-an.
Stone Temple Pilots- Core (1992)
Band diluar Seattle yang dianggap sukses membesarkan musik grunge. Terutama lewat album Core yang meraih 8 platinum. Album ini dirilis saat musik grunge sedang bergairah. Bahkan para pakar musik menganggap album ini sebagai simbol nyata dari
Mother Love Bone- Apple(1990)
Album ini hanya satu-satunya full-album dari Mother Love Bone. Album ini dirilis setelah kematian frontmannya, AndrewWood.
Pearl Jam- Ten (1991)
Album pertama Pearl Jam ini, bersama Nevermind dari Nirvana meraih kesuksesan komersial dan menjadi garis besar musik grunge popular.
Alice In Chains- Dirt (1992)
Album terbaik dari Alice In Chains dan menjadi album breakthrough musik grunge saat itu.
Soundgarden- Ultra Mega OK (1988)
Videoklip single “Flower” yang ada di album ini kemudian ditayangkan MTV berulang-ulang dan meraih hati para penggemar musik. Single ini dianggap membesarkan musik grunge bahkan album ini meraih penghargaan Grammy Award untuk Best Metal Performance.
Mudhoney-Every Good BoyDeserves Fudge(1991)
Gitaris Steve Turner berkata bahwa ini adalah album terbaik Mudhoney sepanjang masa.Bahkan para pakar musikmengatakan bahwa lewat albuminilah Mudhoney meraih puncakkreativitasnya sebagai album
Mad Season-Above (1995)
Band grungesupergroup yangterdiri dari LayneStaley (Alice InChains), MikeMcReady (Pearl Jam), Barrett Martin (ScreamingTrees), Mark Lanegan (ScreamingTrees) dll. ini hanya merilis satualbum, “Above”. Namun, albumini terasa sangat esensial.
thank to google and my computer.....
-w***yo s***to aka BUDAK EFEK-
fotoku jangan ditaro diatas oi....!!!!
BalasHapusfoto mu nang tengah,,seng gondrong lemu iku kan!!
BalasHapushahahahahaha....fak
RAME AE WIS DIGOLEKNO FOTO KOK,LAIN KALI TAK SUBEK2 LEK GAK DIKEK I FOTO.YAKINLAH BAHWA SABDAKU INI BENAR DAN ANCAMANKU ADALAH SEBENAR-BENARNYA KERUGIAN BAGIMU YA KAUM!
BalasHapuspokok e lek arep posting maneh kudu onok foto,bisa diposting di facebook,nggae o album dewe khusus postingan
gak gelem golek nang gogel iki,,,!!
BalasHapusCuoookk suiipp...ayo latihan cok..
BalasHapus