Senin, 27 Juli 2009
British Invasion #2
Type: Music/Arts - Concert
Acara ini untuk umum
Sunday, August 2, 2009
6:00pm - 10:00pm
tempat: UKM Music Untag Surabaya
jalan: Semulowaru, Surabaya, Indonesia
sisahkan sedikit space untuk menyegarkan otak anda
paksakan otak anda mencerna walaupun memusingkan
JOIN with US!!!!
M.santai
Minggu, 19 Juli 2009
Fete' de la musique - Review
(pesta musik sedunia) At CCCL
Oeeeeeeeeee, sekali lagi kami datang dan menikmati acara
Fete' de la musique kali ini.
Sebuah acara tahunan yang serentak di pusat kebudayaan perancis di kota-kota Indonesia.
Di surabaya sendiri sudah ke tiga kali,sebelumnya mengundang Ballads Of The cliche,
lalu Zeke And The Popo dan kali ini Adrian Adieoetomo.
Dengan talent African Air Conditioner (Sby),The Nobodies (Sby), Foxy Train (Sby),
De Morte (Sby),Others (Sby),d'Art (SMAN 2 Sby), Siberian Husky (SMAK Santa Maria Sby),
Athenian (SMAN 9 Sby).
Diawali dengan pemutaran video "Concert de Paris pour Amnesty International",
sebuah konser amal dari organisasi HAM dunia Amnesty International yang terpaksa saya
lewatkan karena ada urusan yang tak bisa ditunda.Ahkirnya saya datang satu jam
kemudian dan ternyata konser belum juga dimulai. Terlihat beberapa panitia acara
sedang memperbaiki LCD porjector di atas panggung guna keperluan visualisasi.
Lama menunggu ternyata LCD tidak bisa diperbaiki akhirnya acara
dilanjutkan tanpa eyecandy.
Untuk kloter pertama,Athenian
dari SMAN 9 surabaya
mengawali dengan gempuran brutal death metal yang dibarengi headbang kompak dari
massa mereka. Audience lainnya pun ikut terbawa suasana dan ikut memanaskan acara
ini dengan sedikit slam dancing damai. Usaha band ini tak berhenti di situ saja,
mereka pun mengundang vokalis tamu 2 orang entah dari band mana, yang menambah
jumlah anggota paduan suara growl sampai sesi mereka berakhir dengan tepukan meriah
penonton.
Dilanjutkan dengan penampilan De Morte, sebuah band Ska-core yang sempat vakum namun
kini dengan formasi baru yang lebih mantap dan vokalis yang bak Cedric bixler dari
At The Drive In berjoget seperti kerasukan ditambah lagi salah satu roadie mereka
yang stage diving sejak awal mereka mulai meluncurkan ketukan pertama.
KOmposisi - komposisi lagu mereka pun tak seperti ska - core biasanya yang strict
pada akar hardcore. Band ini lebih terdengar seperti membawakan irama post - hardcore
dengan sentuhan latin. Tidak straight to the point namun lebih beralur dan yang
mendengarkan untuk pertama kalinya pasti akan langsung in tune.
Bergulir ke penampil selanjutnya yaitu band dari SMA Santa Maria yang memulai
dengan raungan gitar dan hentakan irama primitif ala the stooges. The Stooges?
yeah,mereka terdengar garage dalam waktu yang sama juga terdengar punk.
Setengah sesi mereka saya coba nikmati sampai suatu ketika seseorang mendatangi saya,
rekan kontributor dan fotografer kami.
Dia berkata "Bukannya ini lagunya Teenage Death Star?"
Saya jawab "iya mas" dengan sedikit canggung
Ia pun berlalu, dan kami saling memandang lalu bertanya "Kamu kenal orang tadi?"
Fotografer kami menjawab "tidak.."
Begitu pula rekan reporter lalu kami lanjutkan dengan rekonstruksi ulang dan
tertawa bersama.
Akhirnya tiba saat The Nobodies naik ke panggung dan saat itu saya berharap
lebih dari mereka. Namun ternyata lepas landas dengan bagus juga karena
kendala mikrofon yang sangat mengganggu. Padahal mereka membawakan lagu
favorit saya. Terdengar sayup namun menurut teman sebelah saya,sang vokalis
menyatakan bahwa ini adalah penampilan terakhir mereka,hmm sebuah cara yang
asik untuk membuat sensasi dan saya sendiri tidak percaya mereka akan bubar
sekarang. Overall penampilan mereka masih membuat saya berjingkrak terbukti
lagu baru mereka "About The POrtion" yang sedikit poppy masih membuat beberapa
bule staf CCCl berjoget aduhai walaupun masih dililit kendala teknis dari sound
system. Saya memang tak pernah berhenti memberi support band ini.
Dilanjutkan band British-Grunge ala Radiohead bergumul dengan BUsh dan Nirvana
yaitu African Air Conditioner
dengan aroma gitar yang berlapis delay-reverb yang terinjeksi modulasi
namun dihempas oleh raungan high gain overdrive atau
distorsi pada reffrain yang membuat sound secara keseluruhan very rich…..!!!
yeah walaupun masih terkendala masalah sound yang masih belum balance pada
output namun tak menyurutkan tendensi menikmati barisan lagu yang diibawakan.
Agak surprise melihat formasi terbaru African Air conditioner karena jika
sebelumnya hanya terdiri dari tiga orang namun pada malam itu bertambah
seorang gitaris merangkap vokal pula, hhmmm PIMP…..!!!!
pada sektor drumer
sendiri terlihat koko (himom)duduk di belakang set drum. Ternyata Mario
drumer African Air conditioner berhalangan hadir dan digantikan sementara
oleh koko (himom).
akhirnya Adrian AdiOetomo blueser asal jkt tampil,,saya agak sedikit
canggung melihat kayu yg seperti papan yg biasanya dipakai orang2
untuk memasukkan motor kerumahnya,,namun kayu ini agak kecil...
ternyata kayu itu dirancang sendiri oleh adrian untuk mengatur tempo lagunya!!!
lagu pertama ia mula dengan reef2 clasic blues pentatonik yg aneh menurut saya???
slide2 gitar besinya benar2 terdengar sangat meneyesatkan,,
bagaimana tidak jari2nya terus memainkan nada2 meski mulutnya mengucap!!!
persetan dengan penonton yg beranggapan bahwa bir itu nikmat,,saya tetap
berpihak pada rokok yg banyak merengut banyak nyawa....(apa2an ini???)
tibalah track adrian berjudul BLUES IBLIS,,dari judulnya sudah terlihat
bahwa lagu ini ttg orang yg kesepian,,namun saya berpendapat berbeda
dalam lirik Blues Iblis saya merasa iblis itu adalah manusia itu sendiri
dg kesepiannya manusia itu dia memiliki halusinasi berupa iblis sbg temannya.
jika kalian pernah liat film beautiful mind pasti tau!!!
Lalu band D'art dari Sman 2 Surabaya, dengan arsenal jazz lengkap dari
trumpet dan saksofon dan keyboard sisanya alat2 pokok. Saya kira akan
membawakan lagu - lagu yang mendekati Mal** and D'Es********l dan ternyata
terhapus persepsi saya dengan sebuah komposisi layaknya YellowJackets ,
Chick Corea dan bahkan yang paling mainstream yang mereka bawakan adalah
lagu dari Level 42(entah,ini kata teman saya di sebelah). Yang saya kira
cukup berat untuk anak SMA, namun dibawakan sempurna oleh mereka.
Berlanjut ke garda depan POst-Rock kita, Others. Penampilan kali ini terasa
lebih hidup, dengan jokes - jokes segar dari gitaris Gerdi dan intermezzo
komunikatif dari Erwin. Tak hanya itu, irama drum kali ini lebih bervariasi
dan setting sound mendekati sempurna. Saya merasakan kembali energi kosmis
kelam dibawah pohon tua rindang yang menaungi kami,sebuah aura yang pas.
Kata teman sebelah saya,,kali ini drummer mereka additional karena Gentho
sedang bertugas keluar kota, namun saya tak berani berspekulasi kalo itu
bukan Gentho. Terlepas dari itu semua, penampilan mereka kali ini yang
paling saya nikmati, dengan venue outdoor dan tata cahaya remang2 di atas
rerumputan membuat Others dan audience menyatu dengan alam.
Las but not least, foxy train. Yang memberi impresi pertama kepada
saya sebuah blues modern ala Stevie Ray Vaughn . Tidak hanya itu,mereka
juga berkolaborasi dengan seorang bule british dari liverpool bernama Phil,
yang pernah saya dengar dari teman saya , mengajar di sebuah institusi
pendidikan bahasa asing di surabaya ini. .Membawakan Red House dari Jimi
Hendrix,
yang paling mengagumkan pada penampilan mereka adalah
pada saat melodi yg saling sahut2an antara bule dan gitaris foxy train...
"acara ditutup dengan aksi kembang api yg cukup meriah seperti tahun baru saja"
(kata yg ber " itu bohong...hahahhhaaaa...FAKKKKK)
dari acara Fete' De la Musique tahun lalu,,saya rasa tahun ini yg paling keren
karena CCCL dipenuhi oleh crowd yg haus akan LIVE music yg "teruk sangat"
bahasa apa itu????bahasa orang hutan kali ya...hahahahahaha.....FAAAKKKKK
friendzinesby sign OUT
bagi band yg gak kefoto mohon maap
karena fotograpernya sibuk cari ini
by:
Sekte Abu Jammal
Budak Efek
M.santai
editor:
M.santai
Photo graph
Denan Bagus
Minggu, 12 Juli 2009
Spirit Of Freedom - Comic Exhibition
Host: Endy Lukito
Type: Music/arts - Exhibit
Network: Global
Start Time: Saturday, 20 June 2009 at 18:30
End Time: Monday, 20 July 2009 at 22:00
Location: bRawn cafe
Street: Lt. I-II Jl. Komplek Ruko Nginden Semolo 101
Town/City: Surabaya, Indonesia
Phone: +6281330211207
Email: endy_1605@yahoo.co.i
“ SPIRIT OF FREEDOM “
Kecil art studio bekerjasama dengan, bRawn café merupakan kali pertama kami menyelenggarakan pameran komik, yang bersifat alternatif dari bentuk, media, juga ruang yang kita pakai. Tujuan di adakannya pameran ini adalah untuk menunjukkan kepada publik luar akan keberadaan dan perkembangan seni rupa “komik” di kota Pahlawan. .
Cerita awal pameran komik di bRawn café adalah mengangkat tentang sosial yg terjadi di lingkungan terdekat kita, ataupun juga lingkup secara luas “nasional”. Tema yg diangkat "Spirit Of Freedom". Dengan makna apa saja “kebebasan” yg ada di sekitar kita,seperti apa kebebasan itu seharusnya dijalankan, dan menyoroti kebebasan yg kebablasan, juga pada akhirnya merugikan diri sendiri,terutama orang lain.
Rasanya hal diatas, juga masih terkait dengan masalah-masalah sosial saat ini..Budaya-budaya sosial masyarakat, semakin mengalami ketidak jelasan-tentang batasan, memandang dari kebiasaan hitam maupun putih masyarakat kita. Terkadang juga paradigma yang salah kaprah, yang kita lihat secara langsung atau dari media, begitu saja dari kami, mudah-mudahan maknanya bisa mudah diterima dan dituangkan dalam bentuk komik oleh kawan2 para partisipan Perupa dari Surabaya maupun dari kota lainnya, seperti Andy Sulistiono alumni UNESA, Perupa asal pacitan juga sebagai pengajar di kota Kertosono, yang masih aktif pameran di Surabaya sampai sekarang. Karya Andy banyak mengusung masalah sosial masyarakat. Kegelisahan diri yang banyak di gambarkan melalui lukisan dan kental dengan unsur-unsur komik pada karya-karyanya. Arif C Tamam, juga alumni Unesa, asal Madiun salah-satu perupa Jawatimur yang eksis di Surabaya. Karakter-karakter mengerikan namun dikemas menjadi menarik dan terkesan ringan ”humoris” dia mainkan, di dalam lukisan maupun komik, berbeda dengan Ariyasa, Mahasiswa ITS eksis di permainan 3d karakter, pada pameran ini mengusung karya komik berbentuk diorama. Bayu ”UBAY” mahasiswa angkatan 2006 Unesa, aktif dalam kegiatan komik, grafity, mural, dan kali ini keberanian memunculkan karya komik diatas tumpukan kardus, dengan permainan teknik semprot ”stencil”yang diolah menjadi sebuah patung. Broky, komikus asal Surabaya, aktif di komunitas komik Outline yang lebih sering membuat komik dengan karakter dirinya dengan cerita yang berhubungan kental kehidupan sosial lingkungan sekitarnya. Eko Wahyudi, Mahasiswa UNESA yang menamakan dirinya ”bukan seniman-bukan desainer” aktif juga di komunitas outline, ide-gagasan ringan sering dipakai dalam karya-karyanya dalam berbagai media. Endy Lukito, perupa Surabaya aktif dalam kelompok kecil art studio, dia kerap menghadirkan karya lukis dengan karakter yang selalu berbeda, dan dalam pameran kali ini dia menghadirkan karya berbeda dalam bentuk komik. Icha Dechapoe Graphic Designer dengan karya grafis yang menonjolkan cerita dalam kombinasi bentuk dan warna, Serupa tapi tak sama dengan Layin, perupa Surabaya yang tertarik merespon tokoh-tokoh dunia yang di jadikan subjek cerita humor dalam karyanya. Maria Goretti, Perupa wanita satu ini cenderung sering merespon kisah hidup pribadi, yang dirasakannya dan di kemas dramatis dalam karya ilustrasi dan komik. Dalam lingkup wanita, demikian tentang Nani Puspasari, Wanita muda yang masih meneruskan sekolah di Australia, tetap eksis dengan dunia desain dan komik. Cerita-cerita dari karyanya mengkisahkan tentang fiksi sosial. Berbeda dengan X-go, pemuda yang aktif dalam Studio Bunuhdiri nya ini,dalam karyanya sangat tertarik untuk merespon kehidupan sosial, dituangkan dalam bentuk komik yang ekspresif, komunikatif. Yudis, Ilustrator media ini aktif di Studio Outline dengan karya-karya komiknya.Dalam karyanya juga beribicara sosial tetapi dikemas dalam komedi karikatur.
Selasa, 07 Juli 2009
A brief chat with Eric Grubbs
Kali ini Baba jamal berkesempatan mewawancarai penulis POST: A Look at the Influence of Post-Hardcore-1985-2007, Eric Grubbs.Seorang penyiar radio dan music blogger pendiri themeparkexperience.blogspot.com.Beliau mengobservasi sejarah yang terabaikan dari musik post hardcore atau secara awamnya "EMO" dengan tujuan pemaparan referensi yang layak bagi band seperti At The Drive In,Braid dan Sunny Day Real Estate.
PS:beberapa dialog introduksi saya ubah sedikit tanpa mengubah keotentikan maksud pada saat itu karena saat facebook saya terrefresh,chat history saya hilang.T_TPAPA:Hello,mr Grubbs
Eric: good morning!PAPA:actually in time of my continent it's evening
Eric: it's 5.am here and i'm at work
PAPA:ohh,sorry do i bother you?
Eric:not right now?
PAPA:actually i'm interested about your motivation of writing POST
ERIC:Good Question.
PAPA:Teenager here who identified themselves as emo kids,are debating without proper refference.
ERIC:actually my intention is to write a proper documentation of bands such as Sunny Day Real Estate and Jawbreaker.
PAPA:which in here are called
Eric
Neither am I.
5:17pmPapa
it's much severe than US
5:17pmEric
I can imagine.
5:19pmEric
So, how did you hear about the book?
5:19pmPapa
aren't you tempted to make a documentary as paul rachman and steven blush did
yes i read it from a search in google
actually i also in search of andy greenwald's
5:20pmEric
Gotcha. I'd love to help out on a documentary, but I don't want to make one on my own.
I do want to help make a documentary on Red Animal War, a band from the Dallas area.
5:21pmPapa
recently?
5:21pmEric
They were active from 1999 until 2005, and INCREDIBLE.
5:21pmPapa
they're from deep elm rec right?
and from what i know they who responsible for releasing emo diaries compilation
5:22pmEric
Yes: they released two LPs and one split on Deep Elm.
5:23pmPapa
i see, from the brief review,there's a term art and mathy
5:25pmPapa
from what you've observed what's the motivation of bands like Braid,cap'n jazz, appleseed cast and even red war animal put math rock on their music and considered by media as post hardcore?
sorry if this been an unofficial interview
hehehehe
5:27pmEric
It's all good. I think these bands just were influenced by what they liked, and then journalists looking for a "story" about youth culture did a lot of revisionist history about a lot of things.
This is not the only genre that's received this treatment . . .
5:27pmPapa
hmm i see
also applied on metal and punk right?
5:30pmEric
Yup, and grunge
5:30pmPapa
so about this mutated post hardcore called emo that comes with style and hairdo.why do you think about their attempt of making this simple alternative way of hardcore punk to become today's large populated genre.
i mean community
yes and grunge
5:32pmEric
Because this plays into youth culture, and it sells a lot of merch. :-)
5:32pmPapa
few days a go there's a grunge reviva gigs in my city which suggest their audience to wear flannel shirts, jeans and rugged chuck taylor
so its all about the commercialization
but we did'nt see it until the My chemical romance and The used rising up?
why now?
why the 2000?
sunny day were big enough
at the drive in also big enough
5:33pmEric
Frankly, I find it no different than hair metal in the 1980s.
Definitely.
But
5:34pmPapa
hmmmm
5:34pmEric
In terms of mass exposure, a mass audience didn't start caring until Dashboard
5:34pmPapa
so you say this is a product of a culmination
when the pop punk era is over,it's time to search another genre to be exploited?
5:35pmEric
Definitely.
5:35pmPapa
until dashboard yes,but he doesn't apply the pre-designated "emo" style
5:36pmEric
Of course, the music industry/popular musical taste always goes in cycles.
5:36pmPapa
hmm,but why post punk influenced band such as interpol,franz ferdinand doesnt get that much euforia?
they do big in the early 2000?
except the strokes
5:37pmEric
That's an interesting thing:
5:38pmPapa
where youngster who played them applied the so called new york style,with a blazer and a t shirt and a chuck taylor
5:38pmEric
The Strokes appealed more to a college/hipster crowd while Dashboard appealed more to an almost exclusively teenager crowd. Yet ATDI appealed to both.
5:38pmPapa
but it occured in a short period
hmmm
5:38pmEric
Oh yes.
5:39pmPapa
just my opinion,surely if ATDI hang there a bit longer,there would be no such "emo" style
cuz ATDI appealed both
5:40pmEric
Yup. They were that kind of band, but because they broke up, too many reivionsist historians leave them out of their revisionist histories. :-)
5:41pmPapa
hmmm
but you put them in your writings hehehehe
i felt that they were also have big influence in the scene
Eric is quite sure the Hold Steady's STAY POSITIVE would not have the same personal impact when it was released last year. We don't get to choose how or why music impacts us. The time is right for now!
5:43pmEric
Oh yes!
Well, sorry to cut this short, but I gotta log off. Work calls.
5:43pmPapa
so is it because the whining and complaining themed song that appeal the teenage fans?so that it becomes prolonged?
thank you
5:44pmEric
If you want to talk more, feel free and send me a chat or an e-mail.
5:44pmPapa
hey can i put this conversation in my blog?
i run a zine
5:44pmEric
Sure!
5:44pmPapa
thanx youre the man
5:44pmEric
Take care!
5:44pmPapa
hope will find yourebooks somewhere here
thanx a lot
good luck
5:45pmEric
You're welcome!
S.A JAmmal signing off